Irrelevant Dreamer.: Dear You.

Minggu, 18 Januari 2015

Dear You.

Dear you,

You are the greatest star-crossed love of my life and I love you for that. I really do. And if my love for you wasn't enough, then I don't know what is.

Sincerely,
I'm sorry for being such a worthless shit in your life.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pojok Sajak Favoritku.

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada."

— Sapardi Djoko Damono

"…Lalu hanya remah air matamu, sesuatu yang telah kau buang dan kukekalkan dalam ingatan yang kelak mungkin kau rindukan dan pada saatnya kau akan mengerti bahwa yang paling berharga tak bisa dimiliki."

— Iswadi Pratama

"Hai rasa, tak ada setitik noda yang tak pernah kulupa. Dikala senja menyapa, diantara daun yang tak pernah murka."

— Ilham

"Pagi hari kau bangun dan tercium olehmu bau yang mengingatkanmu akan sesuatu yang kini sudah bukan lagi milikmu."

— Sapardi Djoko Damono

"Akhirnya kumengerti betapa rumitnya konstruksi batin manusia. Betapa suraknya manusia meninggalkan bias, menarik batas antara masa lalu dan sekarang. Aku kini percaya, manusia dirancang untuk terluka.

— Dee Lestari

"Aku ingin menjadi doa, sesuatu yang selalu kau rapal saat mengingat Tuhanmu. Selain itu entu aku menyukai caramu menyebutku."

— @sastrapicisan

"Aku ingin jatuh cinta sesakit-sakitnya.

— adimodel

"Ada saatnya engkau ingin sendiri saja bersama angin, menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata."

— Soekarno

"Apa yang lebih puitis selain bicara tentang kebenaran."

— Soe Hok Gie

"Tak apa mendung bergelayut isyaratkan gundahnya hati, kuharap hujan tak lagi hadir mengusik jejakmu yang terlanjur kutapaki. Begitu banyak pesan yang tersesak, pada daun-daun dimana embun meninggalkan jejak. Semoga terbaca olehmu. Semoga terpahami maksudku. Sebagaimana selalu kubaca dan kupahami binar matamu."

— Ilham

"Kamu adalah yang terakhir dengan rasa yang tak akan berakhir. Kamu adalah yang pertama yang membuat senyummu di kepala berlipat-lipat ganda. Kamu adalah yang pertama, yang membuat kedua dan ketiga tidak pernah ada. Kamu adalah masa, di mana kuharap waktu akan terhenti selamanya."

— Rahne Putri

"Kelak, ketika malam datang, saya akan ada di kamar anak-anak kamu. Berdongeng atau menjadi dongeng."

— @matamatahari_

"Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah apa adanya."

— Dee Lestari

"Bahkan hingga selama ini, matahari tak pernah sekalipun mengatakan kepada bumi, 'Engkau berutang padaku'. Lihatlah apa yang terjadi pada cinta seagung itu. Cinta itu menerangi seluruh langit."

— Penyair Sufi

"Setelah beberapa puluh tahun berlalu, baru sekarang ia mengerti mengapa setiap kali berada di dekatnya, hatinya senang dengan cara yang tidak bisa ia jelaskan. Baru sekarang ia mengerti bahwa itu adalah cinta."

— Andrea Hirata

"Kupercaya cinta tidaklah melukai. Cinta justru menyembukan. Namun di dalam proses penyembuhan, ada kalanya kita harus merasakan perih."

— Zarry Hendrik

"Aku mencintaimu, biarlah ini urusanku. Bagaimana kamu kepadaku, terserah itu urusanmu."

— Pidi Baiq

"Saat kau mengingat seseorang dan menginginkannya kembali, ingat jugalah alasan mengapa ia pergi. Jika kau yang pergi jangan pernah kembali."

— Djenar Maesa Ayu

"#doapagi Semoga jodoh tak terlalu ringan agar tak melayang."

— Ayu Utami

"Sebab mencintaimu ialah berkah bagimu, yang kerap kusyukuri menjadi bagian berkahku."

— @iitsibarani_

Laman

Minggu, 18 Januari 2015

Dear You.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar